bismillaahirrahmaanirrahiim
Setahun lebih blog ini hadir dengan total uang yang udah kukeluarin hampir 500 ribu buat beli dan perpanjang domain dan hosting tapi isi blog cuma lima kok agak menyedihkan yah hehehe. Dihitung-hitung itu uang udah bisa buat makan bakso sebulan dua kali selama setahun ini #eh. atau kalau edisi anak sholehahnya uang itu bisa dipakai buat investasi akhirat nanti. jadi ko emang sayang juga kalau akhirnya blog ini ga aku tulis-tulis.
tapi sudahlah yang berlalu biarkan saja berlalu.
sebenarnya banyak, banyak yang pengen aku tulis di blog ini. aku anaknya tipe observer jadi suka aja mikir atau komenin segala sesuatu. Contohnya saja, tulisan kedua di blog ini, kalau ga salah judulnya [repost] pengantar 1 sebenarnya mau dijadikan tulisan berseri tentang kegiatan perkuliahan aka tugas akhir aku yang-sampai-saat-ini-belum-selesai T_T tapi akhirnya belum ditulis-tulis juga dan akhirnya aku malah lupa mau nulis apa sekarang.
belum lagi akhir tahun lalu banyak kejadian yang sebenarnya menjadi pemicu aku buat nulis tentang [ber]kontemplasi. tulisan di blog [ber]kontemplasi itu sebenarnya cuma sebagian kecil dari yang aku rasain akhir tahun lalu, terkait dengan banyaknya yang pergi dipanggil Allaah.
ngomong-ngomong dipanggil Allaah, jujur aku sedih banget atas meninggalnya Mustafa Ali Yaqub. Jujur da aku mah ga kenal sama beliau. ayah aku yang kenal karena waktu masih kerja di Bank, kalau ga salah beliau itu salah satu Dewan Pengawas Syariah (DPS) di bank tersebut. aku kaget pas hari Kamis/rabu ketika menelpon ayah, ayah bilang kabar tersebut. iya aku lagi jarang banget buka sosial media untuk tahu kabar jadi emang telat tahunya. petisi untuk OSD aja aku baru tau #eh.
aku emang ga pernah berinteraksi langsung sama beliau, tapi aku sering nitip pertanyaan ke beliau lewat ayah aku. seringnya juga bukan sering tiap hari sih, tapi untuk ukuran orang yang ga pernah bertemu dan ga pernah kenalan langsung, ya bisa dibilang beberapa kali aku nitip pertanyaan. apalagi kalau aku diskusi sama ayah aku dan kita sama-sama ga tau jawabannya, nanti ujung-ujungnya bakal nanya ke ustad tersebut. karena sungguh, mencari ustad yang sejalan antara amal dan ilmunya di zaman ini sulit sekali kawan. ayah aku cerita, pas kakak aku tahu beliau meninggal, kakak aku bilang ke ayah aku “aisha gabisa nanya yang aneh2 lagi dong pa ke ustad itu..”
karena memang bagi aku bisa punya kenalan ustad atau alim ulama, meski bukan aku yang kenal, jadi sebuah kesenangan sendiri. saat kamu bingung kamu ada tempat bertanya. apalagi buat aku yang ilmunya mah cetek banget butuh bimbingan setiap saat.
belum lagi aku dapat berita tentang Yuyun anak smp yang diperkosa 14 orang. duh, ga tega aku nulisnya ini mah. apalagi kalau liat fotonya, masih kecil banget kamu dek. aku ga ngerti kenapa pelaku malah ga menyesal. apa karena ngelakuinnya bareng-bareng? jadi di penjara juga bisa bareng-bareng ga kesepian? dan aku masih ga ngerti kenapa orang-orang kalau dikasih hukuman berat semacam hukuman mati nanti tiba-tiba muncul orang-orang yang mengaku aktivis ham yang keberatan dengan hukuman tersebut.
jujur, aku ga pernah ngerasa hukuman semacam hukuman mati, rajam, atau potong tangan itu hukuman sadis. oke katakan karena ini aku muslim, dan aku percaya apa yang diturunkan oleh Allaah itu PASTI BENAR. tapi coba deh liat efeknya juga. manusia itu lebih ngerasa enteng jika dihadapkan dengan kehilangan waktu dibandingkan dengan kehilangan anggota fisik atau bahkan nyawa karena dianggap lebih nyata. kalau waktu kan terkesan abstrak. apalagi kalau dipenjara rame-rame. bisa sambil buat koneksi kalau udah bebas itu mah. beda kalau hukuman fisik semacam potong tangan atau hukuman mati. tapi ya, yang kita omongin di sini Indonesia sih.
cukup banyak emang berita yang mengawali datangnya bulan Mei ini. banyak berita sedih. banyak berita duka. Suriah yang masih perang dan ah foto-fotonya mah da aku ga tega liatnya… juga tadi sempat baca sekilas Gaza mulai berkecamuk lagi. duh, tanah yang dijanjikan itu emang konflik agama yang ga akan pernah habis.
padahal sebulan lagi ramadhan.
depok, 05-05-16
kalau ngeliat masalah di sekitar, ngerasa ga sih kalau masalah yang kita hadapi saat ini, seringkali g ada apa-apanya?