“Biar tangan Mama tidak capek karena membuat roti sendirian, Mama sudah mandi dari jam 2 pagi biar segar kembali. Tidak ada pakai air panas, pakai air dingin biar segar!”
Itu adalah percakapan saya dengan Mama Bila, Januari tahun lalu di Kota Ambon. Suami Mama Bila masih hidup, hanya saja beliau terkena penyakit yang tidak bisa membuatnya bebas beraktivitas. Oleh karena itu, Mama Bila pun menjadi tulang punggung keluarga. Sehari-hari, Mama Bila membuat roti untuk dijual dengan sedikit bantuan tenaga dari suaminya. Roti buatan Mama Bila laku keras. Banyak orang dari Ambon yang sengaja datang ke tempat Mama berjualan. Meski saya datang masih tergolong pagi, sudah tidak ada roti yang tersisa untuk saya beli.
Mama Bila bercerita dengan antusias tentang usahanya. Saya perhatikan, usianya sudah tidak muda namun semangatnya sangat menggebu-gebu. Mama bercerita dengan penuh senyum yang tanpa terasa juga menularkan perasaan bahagia kepada saya.
Setelah dari Mama Bila, saya bertemu dengan Mama Edah. Dari perawakan, Mama Edah berbeda dengan Mama Bila. Badannya cukup kecil dan usianya sepertinya jauh lebih muda. Mama Edah juga bercerita tentang keluarganya, Tidak dengan cara yang menggebu-gebu seperti Mama Edah tetapi cukup membuat hati saya bergetar.
Mama Edah harus membesarkan anak-anaknya sendiri karena sudah tidak ada suami. Meski tinggal di Ambon, Mama Edah merupakan penduduk asli Banda Neira sehingga beliau pun jauh dari sanak keluarga.
Setiap hari, Mama Edah berjualan nasi kuning di tempat tingalnya. Ia sudah menyiapkan nasi kuning dari pukul tiga pagi. Mama Edah sangat berjuang agar anak-anaknya bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Dan hasilnya, ketika saya datang Mama Edah menceritakan dengan bangga bahwa anaknya baru saja lulus dari sebuah akademi, tanpa perlu membayar uang seratus juta.
Dua Mama tersebut merupakan beberapa mama yang saya temui di Ambon, Maluku, Januari 2019 lalu. Mereka merupakan beberapa orang yang mendapatkan bantuan zakat untuk mengembangkan usaha mikro mereka. Dan saat itu, saya ke sana untuk mewawancarai mereka. Mencari tahu bagaimana dampak zakat yang diberikan kepada usaha mereka.
Di Indonesia, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memang menjadi sector yang banyak menyerap lapangan kerja. Sumbangan dari sector UMKM kepada Produk Domestik Bruto (PDB) negeri ini pun tidak sedikit. Sayangnya, pendanaan UMKM di Indonesia masih terbatas. Padahal, dengan akses pembiayaan yang baik, mereka bisa meningkatkan usaha mereka. Lihatlah Mama Bila dan Mama Edah, modal yang diberikan kepada mereka bisa dikembangkan menjadi usaha mikro untuk menghidupi mereka sehari-sehari.
Namun, di satu sisi wajar mereka belum bisa mendapatkan akses pembiayaan dari lembaga keuangan seperti bank. Sebab, secara profil mungkin mereka belum bisa masuk di dalam kategori yang bisa diberikan pembiayaan untuk usaha. Bank sendiri, terikat dengan prinsip kehatian-hatian mereka, karena yang uang yang mereka salurkan merupakan titipan dari nasabah yang sewaktu-waktu dapat diambil.
Oleh karena itu, untuk membantu UMKM maka peer to peer lending (P2P Lending) sangat dibutuhkan. Melalui lembaga tersebut, akses pembiayaan yang lebih luas dapat menjangkau banyak UMKM Indonesia dan membuatnya semakin berkembang. Mungkin saat ini usaha yang dimiliki hanya bisa menghidupi satu keluarga. Tetapi dengan semakin berkembangnya usaha tersebut, bisa jadi akan semakin banyak orang-orang yang mendapatkan pekerjaan.
Sebelum dibahas lebih lanjut, mungkin ada yang bertanya-tanya. Apa sih sebenarnya P2P Lending itu? Jadi, investasi P2P lending adalah sebuah jasa keuangan yang mempertemukan langsung antara peminjam dan pemberi pinjaman. Dengan begitu, pemberi pinjaman dapat mengetahui secara jelas seperti apa usaha yang dilakukan oleh peminjam,
Berbicara mengenai perusahaan P2P Lending Indonesia, tentu tidak akan lepas dari nama besar Amartha Dengan pendekatan P2P Lending, Amartha juga memberikan dampak sosial yang sangat nyata bagi para pelaku usaha kecil. Bagi para investor, Amartha juga menjadi jawaban untuk investor muda yang ingin mulai berinvestasi sekaligus ingin membantu orang-orang yang membutuhkan.
Nah, jika kamu termasuk salah seorang investor pemula yang sedang mencari tempat untuk berinvestasi, maka Amartha sangat layak untuk dijadikan pilihan tempat melakukan investasi online. Setidaknya, ada 4 alasan mengapa kamu harus memilih Amartha.
Pionir Financial Technology di Indonesia
Di tahun ini, Amartha genap berusia 10 tahun. Saat berdiri di tahun 2010 silam, Amartha merupakan pionir dari lembaga financial technology (fintech). Bank Indonesia mendefinisikan fintech sebagai gabungan antara jasa keuangan dengan teknologi, sehingga transaksi jarak jauh dapat dilakukan dalam hitungan detik. Dalam kaitannya dengan Amartha, lembaga ini menghubungkan banyak pemberi pinjaman kepada orang-orang yang membutuhkan pinjaman untuk membiayai usahanya. Hingga saat ini, tercatat sudah ada Rp2,77 T pendanaan yang disalurkan. Lebih rincinya lagi, ada 560.642 pengusaha mikro yang telah diberdayakan dengan persentase pembayaran lancar adalah sebesar 92.27. Artinya, jumlah pembiayaan macet di Amartha kurang dari 8%.
Teknologi Skor Kredit dengan Pendekatan Machine Learning
Kamu bisa memilih sendiri usaha mikro mana yang akan kamu biayai, sesuai dengan profil risiko kamu. Jika kamu pernah mendengar high risk high return, maka hal ini juga berlaku di Amartha. Jika kamu memilih untuk membiayai usaha dengan risiko yang tinggi maka return yang kamu dapatkan pun akan tinggi.
Tetapi, kamu tidak perlu khawatir dengan risiko yang ada. Hal tersebut wajar dalam sebuah investasi. Namun, Amartha sendiri sudah melakukan skoring kredit dengan pendekatan machine learning. Tidak hanya usaha yang dianalisis tetapi juga kepribadian dari calon penerima pinjaman. Kamu bisa memilih usaha yang akan dibiayai mulai dari grade A hingga E.
Dampak Sosial yang Nyata
Kapan lagi sih, kamu bisa berinvestasi yang memberikan imbal hasil ekonomi kepada kamu, tetapi juga memberikan dampak sosial yang luas kepada orang yang kamu bantu? Dengan berinvestasi di Amartha, bersama-sama kamu akan menjadi Pejuang Kesejahteraan Desa dengan membantu banyak para mama yang menjadi tulang punggung keluarganya. Masih ingat dengan cerita pertemuan saya dengan para mama di atas? Nah, kamu pun juga bisa berperan membantu mereka dengan dana yang kamu salurkan lewat Amartha. Apalagi, fokus Amartha memang memberikan bantuan kepada para wanita. Sehingga, lewat Amartha akan lahir banyak para mama pejuang untuk keberlangsungan keluarganya.
Aman secara Hukum dan Syariah
Nah, tentu kamu sudah tahu kan bahwa banyak sekali investasi bodong yang akhir-akhir ini marak terjadi. Tetapi tenang saja, Amartha ini merupakan fintech resmi dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga dana kamu sudah pasti aman,
Dan buat kamu yang tidak ingin berinvestasi di lembaga yang menggunakan bunga, Amartha sudah menjalankan lembaganya sesuai syariah. Bahkan, ada produk syariah khusus yang ditawarkan untuk membuat kamu merasa lebih nyaman. Produk ini juga sudah memiliki dewan pengawas Majelis Ulama Indonesia. Sehingga dengan berinvestasi di sini, in syaa Allaah akan nyaman dunia akhirat deh.
Nah itulah 4 alasan mengapa kamu harus berinvestasi di Amartha. Tentu masih banyak hal menarik lainnya yang ditawarkan oleh Amartha dan bisa langsung kamu cek di website mereka di sini. Ingat, dengan berinvestasi di Amartha kamu telah turut serta membantu inklusi keuangan di Indonesia. Selain itu, dengan berinvestasi berarti dalam lingkup yang lebih kecil kamu telah bijak dalam mengelola keuangan pribadi karena sudah mulai berinvestasi. Dalam lingkup yang sedikit lebih besar, kamu juga sudah membantu orang-orang yang ingin berusaha tetapi terkendala dana. Akan ada banyak mama seperti Mama Bila dan Mama Edah yang bisa kamu bantu menjadi pahlawan di keluarganya. Dan dalam lingkup yang jauh lebih besar, melalui Amartha kamu juga sudah membantu perekonomian Indonesia.
Jadi, kapan kamu akan mulai berinvestasi di Amartha?