Berbagi di Era Baru, Sederhana tetapi Membahagiakan

Sekarang sudah memasuki bulan kedelapan saya tidak masuk kantor karena bekerja dari rumah. Semua aktivitas dilakukan secara daring. Meski bekerja dari rumah sangat melelahkan tetapi di satu sisi saya jadi banyak memiliki waktu untuk berkontemplasi. Salah satunya adalah mengenai berbagi.

Paling enggak, saya punya 3 tips berbagi, baik materi maupun nonmateri yang bisa membuat kita semakin Semangat Berbagi di Era Baru. Semuanya sederhana dan bisa kamu lakukan saat berada di rumah.

Keluarga: Tempat Berbagi Utama

Saya menyadari waktu saya dengan keluarga sangatlah sedikit karena bekerja. Apalagi pekerjaan saya sering membuat saya keluar kota, mulai dari hitungan hari hingga lebih dari sepekan. Tidak jarang, saya juga harus lembur. Masuk kerja di hari libur? Aduh, jangan ditanya. Itu kegiatan saya menjelang akhir tahun.

Dengan adanya pandemic ini, saya menjadi punya waktu banyak dengan keluarga. Jika dulu di kantor waktu senggang saya gunakan ngobrol dengan rekan kerja, sekarang justru dihabiskan dengan keluarga.

Saya bisa membantu hafalan quran ponakan, menjadi imam sholat bersama para ponakan, atau sekadar memberikan pelukan di saat saya ingin meregangkan badan saat lelah duduk di depan laptop.

Saya juga bisa berbagi keceriaan dengan membuat kegiatan permainan sederhana saat mereka tidak bisa mudik di idul fitri lalu.Dan hasilnya? Mereka sangat senang. Coba saja lihat video mereka di sini. Melelahkan memang etapi melihat mereka sangat bahagia, saya pun ikut gembira.

Teman, Mereka pun Butuh Perhatian

Tidak sedikit orang-orang yang terpaksa menghadapi pandemic ini sendirian karena jauh dari keluarga. Kegiatan bertemu teman yang biasanya bisa dilakukan dengan mudah kini pun menjadi sulit.Dan sapaan yang tidak memakan waktu banyak lewat daring, bisa menjadi pelipur lara. Di awal pandemic lalu, Saya dan Amel, seorang sahabat saya membuat sebuah kegiatan daring.

Tentu, sudah banyak kegiatan seperti seminar di masa pandemi ini.

Poster kegiatan Sabtu Bersama Kamu dan kiriman dari teman-teman saya

Tetapi Amel memberi usulan kepada saya tentang sebuah kegiatan yang lebih santai. Tujuannya, ingin mengumpulkan orang-orang untuk bisa bersoalisasi. Dan kami pun merealisasikannya dalam sebuah kegiatan Sabtu Bersama Kamu. Kegiatan sederhana, yaitu berbagi cara membuat spageti dari rice cooker. Tetapi hasilnya? Selain menambah kemampuan baru, juga memperluas kenalan.

Selain berbagi ilmu, saya juga sering mendapatkan kiriman dari teman-teman saya. Entah itu dari teman saya yang di luar maupun dalam negeri. Saya sangat terharu loh mendapatkan itu semua. Bukan barangnya, tetapi perhatiannya.

Dan coba bayangkan efek penggandanya. Saat kamu berbagi dengan mengirimkan makanan atau benda, sudah berapa banyak yang kamu tolong. Mulai dari penjual bahan baku, restoran, abang kurir, hingga rasa bahagia dari sang penerima. Kebayang enggak sih, berapa banyak pahala yang didapat?

Berbagi melalui LAZ UCare Indonesia

Mungkin ada yang terbiasa membagikan bantuan secara langsung kepada yang membutuhkan. Tetapi, di masa seperti ini kita memang sebaiknya mengurangi aktivitas di luar rumah.

Dan untuk berbagi, serahkan saja donasi kepada kanal-kanal yang terpercaya. Salah satu yang bisa dijadikan rekomendasi untuk membagikan donasi adalah Lembaga Amil Zakat UCare Indonesia atau LAZ UCare Indonesia. Ada beberapa alasan kenapa kamu harus berdonasi di lembaga zakat.

1. Teroganisasi

Saat masih sekolah dulu, di belakang sekolah saya terdapat sebuah pemukiman yang (maaf) agak kumuh. Jadi, orang-orang banyak yang berdonasi di sana. Bagus memang, tetapi hal tersebut menjadi tidak ideal karena ternyata bantuan menumpuk di satu lokasi saja. Dari luar, memang mereka terlihat sangat layak dibantu. Tetapi jika dilihat di dalam rumah, duh perabotannya banyak yang mewah.

Jika kamu berdonasi di lembaga zakat, hal tersebut dapat dihindari. Kenapa? Karena saat akan mendistribusikan bantuan, ada penilaian yang dilakukan. Apakah benar, mereka layak dibantu? Lalu, dengan apa mereka harus dibantu? Apakah dengan bantuan konsumtif, misalnya dengan memberikan kebutuhan primer atau justru dengan bantuan produktif sehingga mereka bisa berdaya dan terentaskan dari kemiskinan?

2. Kelembagaan yang bagus

Di tahun 2019 lalu, LAZ UCare Indonesia ini sempat diukur loh nilai kelembagaannya oleh salah Pusat Kajian Strategis. Hasilnya, nilai kelembagaan LAZ UCare Indonesia mencapai nilai 0,78 atau masuk kategori Baik. Nilai kelembagaan ini diukur dari berbagai macam aspek, misalnya saja dari pertumbuhan pengumpulan dana ZIS, pengelolaan lembaga, penyaluran dana zakat, dan pelaporannya.

3. Banyak pilihan program

Bisa dikatakan LAZ UCare Indonesia memiliki program-program yang sangat bagus. Semua program tersebut juga sangat dibutuhkan di Indonesia.

Tahun 2019 lalu ada 4,3 juta anak usia sekolah atau sekitar 6% dari total anak usia sekolah yang harus berhenti sekolah. Dengan bantuan dari program beasiswa dan madrasah inspirasi dari LAZ UCare Indonesia tentu bisa membantu adik-adik kita untuk tidak putus sekolah.

Program pemberdayaan yang dilakukan oleh LAZ UCare Indonesia juga menjawab masalah kemiskinan yang ada di Indonesia. Sudah banyak loh penelitian yang mengukur dampak zakat terhadap kemiskinan. Enggak percaya? Kamu bisa lihat di jurnal-jurnal bereputasi baik dalam maupun di luar negeri terkait hal ini.

Terakhir, LAZ UCare Indonesia juga memiliki program kesehatan. Lewat program ini, target penerima manfaatnya di tahun 2020 ini mencapai 1856 orang di 12 Kecamatan. Banyak, kan?

4. Sudah sering mendapatkan penghargaan

LAZ UCare Indonesia ini sebenarnya baru berdiri di tahun 2017 lalu. Jika diibaratkan manusia, maka dia masih merupakan balita yang belajar merangkak. Tetapi jangan salah, di usianya yang masih dini ternyata LAZ UCare Indonesia sudah mendapatkan banyak pretasi loh.

Di tahun 2018, LAZ UCare Indonesia mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan yang dimiliki. Lalu, di tahun 2019 LAZ UCare Indonesia mendapatkan 2 penghargaan sekaligus. Pertama, masuk tiga besar pada BAZNAS Award untuk kategori LAZ Provinsi/Kabupaten/Kota dengan Pertumbuhan Pengumpulan ZIS terbaik. Kedua, mendapatkan award dari BAZNAS Jabar Award 2019 dengan kategori LAZ tingkat Kota/Kabupaten terbaik se-Jawa Barat.

5. Berdonasi, semudah membalikkan telapak tangan

Nah ini dia yang sangat keren dari LAZ UCare Indonesia. Kamu bisa berdonasi tanpa keluar rumah dengan cara masuk ke website LAZ UCare Indonesia, atau bisa juga melalui tautan yang ada di instagram resminya. Jika masih bingung, kamu bisa loh langsung bertanya kepada admin LAZ UCare Indonesia.

Nah, itu tadi 3 tips berbagi yang bisa kamu terapkan di masa normal baru ini. Sederhana, tetapi in syaa Allaah akan berdampak besar. Jangan pernah malas berbagi karena kecil bagi kita bisa jadi sangat berdampak bagi orang lain. Dan semoga dengan bantuan yang kita berikan, sekecil apapun itu, Allaah ridha dan segera mengangkat pandemic ini dari dunia ya. Aamiin ya Rabb.

“Tulisan ini diikutsertakan dalam rangka Lomba Blog LAZ UCare Indonesia 2020.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *